Wednesday, July 7, 2010

TA'ARUF MENUJU WALIMATUL 'URSY




Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya. (HR. Bukhari)

Apabila datang kepadamu seorang laki-laki datang untuk meminang yang engkau redha terhadap agama dan akhlaqnya maka nikahkanlah dia. Bila tidak engkau lakukan maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan akan timbul kerusakan yang merata di muka bumi." (HR Tarmidzi dan Ahmad)

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi saw, beliau bersabda : “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi)


***

Sebenarnya aku..... (hahahah, gaya milly --teman saya-- banget). Ah, sudah. SERIUS SERIUS
Sebenarnya, saya sedikit canggung untuk membahas hal ini. Malu. :")
Namun, sepertinya ini oke juga dibahas. hehehe
Soalnya, mengenai hal-hal ini selalu jadi pembicaraan yang hangat diantara kita. hahaha

Ya sudah, kita mulai dengan apa itu ta'aruf?



(Ini saya dapat dari suatu grup. Nama grupnya TA'ARUF MENUJU WALIMATUL 'URSY)

***

Taaruf merupakan sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat. Taaruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Dari Segi Bahasa

TAARUF Bermakna saling kenal mengenal (diambil dari bahasa arab). Manusia diciptakan berbeda-beda ikhwan akhwat, berbeda suku dan bangsa agar saling mengenal. tidak ada urusan langsung taaruf bertujuan menikah. Khususnya bagi orang beriman ketika berkenalan dilarang

* berprasangka
* Mencari-cari kesalahan orang
* Menggosipkan orang

Dalil (AL HUJURAT Surat 49:Ayat 12-13)

12 . Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain.Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. .

13 . Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal (TA’ARUF). Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal


Taaruf sering juga disebut kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.

Proses taaruf :

Dalam upaya ta’aruf dengan calon pasangan, pihak pria dan wanita dipersilakan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi, taaruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.

Tujuan ta'aruf:

Ta'aruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting. Misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang seksama, bukan cuma sekedar curi-curi pandang atau ngintip fotonya. Justru Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung face to face, bukan melalui media foto, lukisan atau video.

Karena pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat, jadi tidak ada salahnya untuk dilihat. Khusus dalam kasus taaruf, yang namanya melihat wajah itu bukan cuma melirik-melirik sekilas, tapi kalau perlu dipelototi dengan seksama. Begitu juga dia boleh meminta diperlihatkan kedua telapak tangan calon istrinya. Juga bukan melihat sekilas, tapi melihat dengan seksama. Karena telapak tangan wanita bukanlah termasuk aurat.

***

Lalu, kapan nih teman-teman? 23 tahunkah? hahahah
just kidding. ;p

Atau emang udah ada yang menikah? :D

***

Taaruf bukan untuk "menandingi" Pacaran, kadang kala ikhwan ke GR-an, baru taaruf aja serasa sudah dekat pernikahan. Ada ikhwan ngakunya taarufan tapi kok sakit hati bila gak jadi lamaran, padahal taarufan itu seperti taaruf pertemanan, tak ada ikatan, bukan seperti pacaran yang ada hati yang bertautan.

Semoga chat dibawah ini bermanfaat, selamat membaca dan menikmati


ukhti_fulanah
assalamualaikum, afwan om aku lancang chat ada yg aku ingin tanyakan. boleh?

ayahara
boleh, silakan

ayahara
waalaykumsalam

ukhti_fulanah
tentang taaruf om. dikatakan dalam blog om anas ayahara bahwa taaruf boleh dgn beberapa orang. kalu untuk tujuan menikah boleh juga memangnya om dengan beberapa orang? muhun pencerahannya

ayahara
boleh, taaruf (saling mengenal) tidak dibatasi. yang dibatasi 1 saja itu khitbah(melamar)

ukhti_fulanah
gini om

ayahara
lihat surah AlHujurat 13

ayahara
y

ukhti_fulanah
seandainya kita dgn beberapa orang dalam waktu yg bersamaan, lalu ternyata kita memutuskan ingin menikah dengan si A, takut menyakiti si B.

ayahara
maka dari itu perlu disebarluaskan pemahaman bahwa taaruf itu bukan dengan maksud menandingi pacaran

ukhti_fulanah
*nyimak*

ayahara
sebelum taarufan, akhwat perlu menjelaskan ke ikhwan bahwa taaruf itu kenalan gak ada ikatan hati, gak perlu sms-an "dek sudah shalat malam?",

ayahara
jadi kalu ikhwan yg cerdas n faham n kuat iman gak akan sakit hati bila batal ke tahap khitbah(melamar)

ukhti_fulanah
*nyimak*

ayahara
yg banyak terjadi saat ini banyak yg ngaku taaruf tapi bergaya pacaran dg bungkus islami

ukhti_fulanah
huks iya....*nyimak*

ukhti_fulanah
jadi dalilnya AlHujurat 13 tadi ya om?

ukhti_fulanah
ok ok. om anas ayahara, terima kasih pencerahannya. mau Isya

ukhti_fulanah
kapan-kapan aku nanya-nanya lagi ya om

ayahara
ya, ibarat kata: orang berkenalan dalam sebuah kampung atau kegiatan masjid , kan boleh tanya2 itu ikhwan A anak siapa, kerja dimana? terus boleh juga tanya yg sama ikhwan B anak siapa ker dimana.terus si B itu banci bila sakit hati krn gak dipilih olehmu

ukhti_fulanah
om aku save ya chatnya?

ayahara
ya
***
Capek ta'aruf


Akhwat berkata yg intinya: "capek taaruf, gagal lagi gagal lagi, sebab saat taaruf ada banyak perasaan yang timbul; berharap, waswas, tanda tanya dan sebagainya. waduh,...berarti kalau 5x taaruf maka 5x merasakan perasaan campur aduk itu"

Cara Mengatasinya

Saat ber-taaruf janganlah terlalu berharap dalam arti terlalu dirasa-rasa bakal jadi suami. lalu buanglah rasa rasa berbunga-bunga bila ikhwan yang ditawarkan Kaya, ganteng dan shalih pula. Karena rasa-rasa yang berlebihan akan mengundang pintu godaan setan

setan bisa masuk lewat pintu-pintu: terlalu marah, terlalu sedih dan terlalu gembira. agar tidak terjadi terbukanya pintu setan, maka bersikaplah biasa saja saat taaruf, sehingga apabila saat taaruf terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (baca, tidak lanjut ke khitbah n nikah) maka si akhwat tidak kecewa, karena si akhwat yakin Nama suaminya sudah tertulis di kitab "lauhul mahfudz"

Akhwat yg yakin akan taqdir yg sudah tertulis hanya berusaha taaruf tanpa ber-asumsi (mengira2) apalagi merasa rasa bahwa si dia (calon) pasti bakal jadi suaminya, karena taaruf hanyalah perkenalan (saling kenal), hanya Allah yg tahu apakah berlanjut khitbah lalu nikah atau hanya jadi teman biasa saja.

Ketika Pemuda akan memilih Jodohnya, pada tahap perkenalan aja takut, Banyak yang dihantui rasa takut dan akhirnya timbul rasa ragu dari setan, karena setan menangis melihat pemuda yg menikah muda karena niat ibadah. Rasa Ragu itu sangant mungkin disebabk

* Takut Salah Pilih
* Takut (Merasa) Nggak Mampu
* Takut Ditolak
* Takut-takut lainnya yang membuat rasa Ragu

Padahal baru tahap perkenalan (taaruf) aja ragu, apalagi masuk pada tahap khitbah bahkan tahap menikah. Rasa takut yang berlebihan pada saat perkenalan bisa menimbulkan rasa ragu, dan keragu-raguan biasanya datang dari setan.


Rasa takut dan khawatir adalah fitrah manusia, agar manusia selalu waspada, tetapi Manusia harus mengurangi rasa takut dan ragu yang berlebihan.


Cara Menguranginya ialah dengan:

* Meminta dan Berdoa pada Allah
* Menambah pengetahuan dan Ilmu
* Melihat orang Miskin yang Menjadi Kaya Setelah Menikah dengan niat Ikhlas Karena Ibadah,

JADI... Jangan Hanya Karena Merasa Miskin Lalu Takut dan Ragu, Janji Allah itu Pasti, Karena Allah tidak akan Ingkar Janji. Jadi Buat apa Ragu-Ragu,

(Masih RAGU? Coba Baca deh terjemahan, Surah AnNuur:32)

* Melihat dan membaca pengalaman orang lain yang lebih Tua
* Bertanyaalah pada ulama atau orang berilmu, atau orang yang tahu

Tapi, meskipun hanya sebatas ta'aruf. Komunikasi harus tetep dibatasi. Jangan keseringan dan jangan kelamaan. karena nantinya akan timbul perasaan yang belum waktunya untuk dirasakan. Kalau sudah kecewa.. ya jadi berabe deh..

Hmm.. Gantungkan harapan dan keputusan hanya pada Alloh. Dan jadikan sabar serta sholat sebagai penolong.

Jadikan sabar serta sholat sebagai penolong.... !!!!

***
Eh, eh, ini juga penting looh. Silakan direnungi

Taaruf di Dun-ya Maya, Hindari Resikonya

Oknum Lelaki mengirim Message/Chat facebook berisi: "Salam ukhuwah ukhti" (Padahal bahasa arab belum tentu mengerti),
Jam 3 Pagi Kirim:"Sudah Shalat Tahajud? tahajjud ya..." (padahal bisa... aja, dia mau Nonton Bola).

Lelaki ini bisa jadi aslinya ahli pacaran, namun menyamar dengan "casing" Ikhwan, dengan fikiran berisi "Software" bajakan
yang berisi "Salam ukhuwah ukhti" "Sudah Shalat Tahajud"
"Met Milad Ukhti, semoga panjang umur"

SMS dan Message itu keluar dari lelaki dengan terpaksa mengganti casingnya dari jeans ketat dan kaus oblong menjadi baju koko, Celana Bahan ada yang ngatung juga, dan

* bisa jadi ikut2an
* masuk ke pengajian
* atau ke masjid duduk di belakang (biar berdekatan) agar bisa sering menengok ke belakang mata jelalatan mencari target si dia Gadis Manis yang sudah menjadi incaran.


Lelaki itu sangat aman sentosa beraksi di dunia maya, cukup dengan pasang foto sok alim, meniru-niru gaya bahasa arab, menjadi modal untuk merayu target gadis dengan foto bergaya manis berjilbab (yang masih labil n masih narsis bangets)

Kesimpulan,

Bila berkenalan dengan siapapun, jangan langsung tertipu dengan foto/penampilan dan gaya tulisan, jangan langsung memberi nomor HP hanya karena terpana pada message dengan konten bahasa arab.

Intinya: jangan terburu-buru Percaya, Jangan melayani Bercanda, Kalau ingin membuktikan ke-asli-an sholeh atau tidak, cuma dengan cara:

1. Berdiskusilah dalam jangka waktu yang lama atau mendetail mengenai berbagai soal tauhid (keesaan Allah), hati-hati bila jawabannya ngaco dan nyeleneh. anda gunakan perangkap:
2. Dengan berdiskusi yang lama/mendetail maka akan berlaku hukum alam atau pepatah sepandai-pandai tupai meloncat akhirnya jatuh juga. Artinya Bila lelaki penyamar ini pandai berdusta suatu ketika ada kata yang membuatnya ketahuan berdusta.
3. (paling penting) menyaksikannya (dengan mata kepala n mata hati) apakah dia rutin pergi ke masjid (terutama shalat shubuh dan Isya Berjamaah ditambah rajin ke pengajian di masjid)


kalau lelaki itu cuma sekali-sekali bin jarang ke masjid (TANPA ALASAN: SAKIT Seperti: Sulit/tidak Bisa berjalan, sakit menular, MUSAFIR KE LUAR KOTA) , maka bisa jadi diragukan kesholihan dan keimanannya. ini bukan kata saya, ini ada Rujukannya:

AlQuran
QS 9:18

dan hadits nabi
“Apabila Kamu sekalian melihat seseorang rajin masuk masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar benar beriman”

Mau kan dapet jodoh bergelar MM? hehe. *Manajer Masjid (Memakmurkan Masjid)

Cara mendapatkan bukti tersebut ialah: dengan cara menyaksikan keseriusan dan seringnya anak muda tersebut ke Masjid.

Terutama saat shalat shubuh yang dikaitkan dengan kemunafikan seseorang, bila seseorang rutin ke masjid untuk melaksanakan shalat shubuh, maka orang tersebut terhindar dari sifat munafik.

*Manajer Masjid (Memakmurkan Masjid)

9 Keuntungan menjadi MM (Memakmurkan Masjid)

1. Mendapat Tanda Bukti Iman
2. Mendapat Perlindungan Di Hari Akhir
3. Memperoleh Ketenangan
4. Mendapat Rahmah
5. Mendapat Surga
6. Terangkat Derajat
7. Terhapus Dosa
8. Tiap Langkah Kaki Dihitung Pahala
9. Menanti Shalat Dihitung Berbuat Pahala Shalat

Rujukan

AlQuran

QS 9:18

Hadits

“Apabila Kamu sekalian melihat seseorang masuk masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar benar beriman”
***

Wallahua'lam bisshowab.
Ditunggu komentar, saran, kritiknya. hehe

***
Sumber:
TA'ARUF MENUJU WALIMATUL 'URSY
AYAHARA'S POST


1 comment:

akhwan said... [Reply to comment]

Tepat sasaran... just comment

Post a Comment

Berkomentar berarti berpendapat
Berpendapat berarti berapresiasi
Berapresiasi berarti menghargai