Sesungguhnya Allah Maha Menentukan, Maha Tahu, Maha Berkehendak, Maha 
Bijaksana dan berkuasa atas segala sesuatunya. Semua yang kita alami di 
muka bumi ini, dari yang buruk hingga yang baik, dari yang batil hingga 
yang haq, dari kita hidup hingga kita mati, semuanya terjadi atas 
kehendak, ketentuan dan kebijaksanaan dari Allah. Nikmat dan musibah 
datang silih berganti. Ketika limpahan nikmatNya tercurah buat kita, 
seolah-olah kitalah yang menggapainya. Bahkan sering kita katakan inilah
 kerja kerasku, namun ketika musibah itu datang, tidak banyak diantara 
kita yang berani mengatakan ini juga akibat ulahku. Padahal kita tahu, 
hanya dua yang Allah minta dari kita yaitu bersyukur dikala mendapat 
nikmat dan bersabar saat ditimpa musibah.
Saudaraku...
Anugerah terindah yang pernah Allah berikan ialah akal yang sehat, hati 
yang khudu′ dan jiwa yang tenang. Namun seringkali akal sehat itu sakit,
 hati yang khudu′ itu sombong yang akan melahirkan jiwa yang tidak 
pernah tentram. Padahal penciptaan kita diiringi dengan nilai-nilai 
ketuhanan yaitu hanif (fitrah manusia pada Allah) dan seringkali kita 
terbuai oleh bujukan-bujukan nafsu dunia yang cenderung membawa kita 
pada kelakuan & kebiasaan yang membuat kita semakin jauh dari Allah 
atau setidaknya akan menutupi hati kita dari sisi kefitrahannya. Walau 
pada kenyataannya kita tetap melaksanakan kewajiban kita dalam beribadah
 sehari-hari. Jadilah Ibadah kita tanpa nilai ibarat badan tanpa ruh, 
bak lukisan tak berwarna & laksana rumah tak bertuan.
Saudaraku...
Dalam keadaan sadar ataupun tidak, seringkali kemunafikan kita dihiasi 
oleh keshalihan semu. Seringkali yang batil kita bungkus dengan sesuatu 
yang hak bahkan kita campurkan keduanya sehingga tidak jelas mana yang 
putih dan mana yang hitam. Semuanya kita samarkan. Ibarat shalat diatas 
sajadah yang bernajis dan laksana mencuri yang dimulai dengan basmalah. 
Padahal kita tahu bahwa Allah mengetahui apa yang tampak maupun 
tersembunyi bahkan Dia sangat jeli terhadap sesuatu yang tersirat 
apalagi yang tersurat karena Ia maha tahu atas segala sesuatunya.
Saudaraku...
Tawaran keduniawian yang semu seringkali menghilangkan nilai-nilai 
kemanusiaan yang kita miliki sehingga kita terjebak, terperosok bahkan 
tenggelam dalam kolam-kolam kemaksiatan dan kehinaan. Tetapi Allah 
begitu penyayangnya sampai-sampai pintu taubatNya tidak pernah tertutup
 dan tangan-tangan kasih dan sayangNya selalu terbuka lebar bagi 
hamba-hambaNya yang ingin kembali. Selangkah kita kepadaNya maka seribu
 langkahNya kepada kita.
Saudaraku...
Istigfarlah karena Dia gafurruurahim (pengampun dan penyayang) 
Bertaubatlah karena Dia tawwaburrohim (penerima taubat dan penyayang)
Saudaraku...
Bersyukurlah, karena kita masih diberiNya kesempatan tuk menikmati 
keindahan bersamaNya. Kita masih diberinya kesempatan untuk berkhalwat 
bersamaNya ditengah keheningan malam tatkala para malaikat turun ke 
bumi. Dan.... Kita masih diberi kesempatan untuk mereguk manisnya madu 
ibadah sementara lambaian tangan bidadari surga tak hentinya bergerak 
merindukan perjaka-perjaka haus mahabbah penghuni surga.
Saudaraku...
Tidakkah hatimu tergerak untuk kembali? Karena ku ingin mengatakan 
padamu bahwa : "Aku tahu bahwa Allah masih mencintaiku dan terus 
mencintaimu"
Wednesday, July 14, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)










0 comment:
Post a Comment
Berkomentar berarti berpendapat
Berpendapat berarti berapresiasi
Berapresiasi berarti menghargai