NIAT dan KEMANTAPAN HATI.
Tidak ada keraguan.
Hal itu diwujudkan dengan do'a, amal-amal baik, dan sedekah.
Kalimat-kalimat tersebut saya dapat dari seseorang ketika saya sedang curhat mengenai kondisi saya. Dengan hal-hal tersbeut, saya simpulkan bahwa kita tidak cukup untuk membuat rencana bagaimana teknis pengerjaan kegiatan yang akan dan sedang kita lakukan. Namun, kondisi ruhiyah a.k.a rohani kita harus ditingkatkan. Murobbi saya pernah berkata ketika saya curhat tentang mengapa kinerja saya dirasakan kurang begitu baik.
Segalanya bergantung dan bersama dengan niatnya. Begitulah yang terdapat dalam Hadits Arba'in yang pertama. Niatkanlah hanya untuk Allah semata. Barangsiapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya.
Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan ketiadaannya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat. [QS. As Syurra (42) : 20]
Intinya kita harus menyetrika niat kita (meluruskan niat kita) dan mintalah kemantapan hati dari-Nya
Bismillaahirrahmaanirrahiim, Innallaha ma'ana
3 comment:
subhanAllah,,,kata-kata yang manis,,,saya ambil yaitu ketika hubungan kerja kita tidak baik bererti hubungan kita dengan Allah juga sedang tidak baik,,,
terima kasih atas postingannya ya
ya allah bagus banget artikel ini..
itu benar2 pernah saya alami mbak..
ketika saya sedang ada masalah dngan rekan kerja saya, dan itu ada sangkutannya dngan kondisi rukhiyah saya..
makasih bnyak mbak infonya..
wah segala puji bagi allah,kata kata nya indah sekali, bikin hati saya tersentuh, dan benar benar terjadi dalam kiehidu7pan saya.
terimakasih dan salm kenal.
Post a Comment
Berkomentar berarti berpendapat
Berpendapat berarti berapresiasi
Berapresiasi berarti menghargai