Thursday, November 18, 2010

Saatnya Pemuda Beraksi





Rosita Suryani
Matematika ITB 2009

Essai
Tema             : Peran Pemuda dalam Memajukan Jawa Barat
Judul             : Saatnya Pemuda Beraksi
Abstrak         :

Pemuda Sunda yang hidup di antara globalisasi dan budaya Sunda yang mengalami penurunan dituntut untuk berkontribusi dalam kemajuan Jawa Barat. Pemuda berada di tengah umur yang memiliki kehebatan dan keunikan tersendiri. Sejarah pun membuktikan bahwa peran pemuda sangat berpengaruh. Banyak tantangan yang dihadapi oleh pemuda dalam kontribusinya di kemajuan Indonesia umumnya dan Jawa Barat khususnya.  Pemuda mempunyai banyak potensi dalam kemajuan Jawa Barat. Akan tetapi jika tidak dilakukan pembinaan yang terjadi adalah sebaliknya. Potensinya tak tergali, semangatnya melemah atau yang lebih buruk lagi ia menggunakan potensinya untuk hal-hal yang tidak baik misalnya tawuran. Sekali lagi, pemuda adalah usia dan sosok yang hebat tapi tidak semua pemuda hebat. Pemuda yang hebat adalah pemuda yang berani bermimpi dan berniat, mengandalkan diri sendiri, berani berbuat, berani berkomitmen dan menjaga komitmennya. Itulah sosok yang dibutuhkan dalam kemajuan Jawa Barat. 



Saatnya Pemuda Beraksi

Masa muda masa yang berapi-api. Begitulah kata Bang Rhoma dalam salah satu lagunya yang berjudul Darah Muda. Kehidupan kita terbagi menjadi tiga tahapan. Kanak-kanak, muda dan tua. Masa muda dianggap masa yang berapi-api karena pemuda berada di umur yang memiliki kehebatan dan keunikan tersendiri. Menurut Dr.Yusuf Qardhawi ibarat matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Dilihat dari kondisi jasmani, pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat bila dibanding dengan anak kecil atau orang-orang jompo. Pemuda mempunyai potensi yang luar biasa, bisa dikatakan seperti dinamit atau TNT bila diledakan.
Semangat yang berapi-api dari pemuda terbukti dalam rangkaian sejarah peradaban manusia. Contohnya saja di Indonesia. Bangsa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928, Hari Sumpah Pemuda. Pemuda memegang peranan penting dalam lahirnya Bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup Orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Hasan Al Banna seorang tokoh pergerakan di Mesir pernah berkata, "Di setiap kebangkitan pemudalah pilarnya, di setiap pemikiran pemudalah pengibar panji-panjinya." Mereka punya peran penting dalam perjuangan. Maka dari itu jika ingin Indonesia menjadi lebih baik maka perbaikan itu yang utama ada di tangan pemuda. Perbaikan itu akan tegak dari tangan pemuda.
Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai suku. Oleh karena itu, perjalanan Indonesia menjadi lebih baik lagi dipengaruhi oleh kemajuan di daerah-daerah. Jawa Barat merupakan salah satunya. Namun, kondisi Jawa Barat saat ini, pelaksanaan kebijakan dan pengembangan daerahnya masih belum dilaksanakan secara optimal. Hal tersebut terjadi di berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, pendidikan, sarana umum, hukum, dan budaya. Secara teori, Jawa Barat seharusnya  lebih maju dari kondisi saat ini. Sumber Daya Alam yang dimiliki Jawa Barat melimpah dan masyarakat Jawa Barat memiliki budaya asli yang seharusnya membuat Jawa Barat lebih maju dari saat ini. Dalam kenyataannya, kesejahteraan masyarakat di berbagai aspek tersebut belum merata. Kondisi demikian dikarenakan kurang bersinerginya eksekutif pengembangan Jawa Barat, pemenuhan hak dan kewajiban yang belum tepat dan terjadinya degradasi moral masyarakat. Yang memajukan Jawa Barat bukan hanya pemerintah dan aturannya, tetapi juga masyarakatnya. Masih banyak warga yang belum menyadari kedudukannya sebagai pelaksana pengembangan. Warga masih bergantung kepada pemerintah saja dan bila terjadi kekacauan, yang disalahkan hanya pemerintahnya saja. Padahal, pemerintah perlu mendapat aspirasi dari warga dan membutuhkan kerjasama warga dalam pelaksanaan kebijakannya. Orang Sunda dikenal ramah, santun, humoris, agamis, ulet dan pantang menyerah. Saat ini, seiring arus globalisasi yang terjadi, karakteristik seperti itu mulai jarang terlihat. Kriminal banyak terjadi, perselisihan berujung maut, dan hal lain yang tidak mencerminkan orang Sunda. Untuk masalah perselisihan berujung maut menimbulkan sebuah pertanyaan. Kemanakah rasa humoris itu?
Humor adalah alat ampuh dalam menjalin hubungan antar individu untuk membina jaringan sosial yang kokoh dan luas.
Komunikasi lewat humor bukan hanya telah diamini efektivitasnya, melainkan juga telah menjadi fenomena universal komunikasi manusia antarbudaya dari berbagai belahan bumi dunia sepanjang masa (Kompas,30/10). Humor dapat membuat orang tertawa dalam impitan problema dan masih sempat tersenyum walaupun ekonominya tengah mengalami resesi. Bahkan, humor memberikan pencerahan, menanamkan motivasi sekaligus emosi optimis dalam menatap masa depan. Mungkin orang Sunda sudah kehilangan bahasa dan rasa humor itu. Dari hal-hal tersebut, berarti kita tidak bisa terpaku akan teori. Kita harus melihat fenomena yang terjadi. Dan kini, yang menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan warga (pemuda khususnya) adalah masyarakat yang mengalami penurunan nilai-nilai budaya.
Pemuda mempunyai banyak potensi dalam kemajuan Jawa Barat. Akan tetapi jika tidak dilakukan pembinaan yang terjadi adalah sebaliknya. Potensinya tak tergali, semangatnya melemah atau yang lebih buruk lagi ia menggunakan potensinya untuk hal-hal yang tidak baik misalnya tawuran.
Sekali lagi, pemuda adalah usia dan sosok yang hebat tapi tidak semua pemuda hebat. Pemuda yang hebat adalah pemuda yang berani bermimpi dan berniat, mengandalkan diri sendiri, dan berani berbuat.
BERANI BERMIMPI DAN BERNIAT
Impian adalah cita-cita maka beranilah bermimipi. Mana mungkin kita sebagai pemuda bisa maju jika bermimpi saja tidak berani. Misalnya saja ketika kita mengikuti ujian. Bagaimana kita bisa mendapat A bila bermimipi huruf A ada di transkrip nilai  saja tidak berani. Begitu pula ketika kita ingin mendapat nilai A jika kita hanya menargetkan huruf B. Impian akan menimbulkan niat, niat akan menimbulkan sikap, sikap akan menimbulkan usaha untuk mewujudkan cita-cita. Dan impian juga akan menimbulkan semangat, semangat ibarat api yang akan memicu ledakan potensi yang luar biasa. Maka marilah kita miliki impian, obsesi dan ambisi. Misalnya kita bermimpi dan berniat untuk berkontribusi di Jawa Barat dengan menjadi ahli di bidang yang kita sukai dan geluti.
ANDALKAN DIRI SENDIRI
Pemuda yang hebat bukan pemuda yang berkata, "Ayah ku polisi lho, jangan macam-macam sama aku" atau "Ayahku kaya, aku minta apa-apa pasti dituruti." Bukan seperti itu, tapi pemuda yang hebat dan berjiwa besar adalah pemuda yang berkata, "Inilah diri" atau "Menjadi diriku dengan segala kekurangan". Pemuda yang hebat adalah pemuda yang tidak menyombongkan prestasi ayahnya, pamannya, ibunya atau lain-lain. Mereka sadar, andaikata ayah mereka polisi mereka sadar yang polisi kan ayah bukan saya, kalau ayah mereka pejabat yang berprestasi mereka sadar itu prestasi ayah buka saya. Saya harus ciptakan prestasi sendiri.
Jadilah mereka pemuda yang mandiri. dengan kemandirian itu ia terpacu untuk tidak menggantungkan diri pada siapa pun kecuali Tuhan. Ia menjadi yang tangguh, ia berusaha memacu dirinya menjadi lebih baik dari hari ke hari sampai akhirnya ia bisa merubah lingkungannya. Ia menjadi pemuda yang percaya diri.
BERANI BERBUAT
Jika sudah punya mimpi dan percaya akan kemampuan sendiri maka yang berikutnya ialah siap action. Berbuat, berani untuk melakukan aksi-aksi perubahan.
Merubah diri sendiri dengan mengendalikan hawa nafsu, mencari ilmu, memperbaiki ibadah. Berani mencoba untuk sebuah kemenangan tanpa takut gagal. Ingatlah bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Berani mencoba, bagaimana mungkin akan menang lomba lari jika mencoba mendaftar lomba saja tidak berani. Berani memulai. Memulai adalah hal yang sulit kata sebagian orang, setelah itu akan berjalan lancar. Maka kita harus berani memulai. Walaupun sulit, kita harus men coba dahulu. Berikutnya berhasil. Seperti Aa Gym bilang, “Mulai dari diri sendiri, mulai saat ini, mulai dari hal yang kecil.”
Berani beraksi adalah wujud konsisten kita pada apa yang kita yakini, kita impikan.Kita memimpikan Jawa Barat menjadi lebih baik maka berani beraksi untuk perbaikan tersebut sesuai dengan kreativitas kita adalah hal yang hebat. Dari yang kecil tidak masalah. Yang penting kita berani. Tatap dunia, hadapi, jangan bersembunyi, jangan hanya bicara tapi berbuat, beramal. Kita tunjukan bahwa kita pemuda, kita tidak diam tapi bergerak menuju perbaikan yang lebih baik. Bahwa kita tidak duduk, tapi kita berjuang. Talk less to do more.
Kita adalah pemuda, masa depan Jawa Barat ada ditangan kita. Perubahan ada di tangan kita mari kita mencari ilmu, membina diri, mengembangkan potensi yang kita miliki, menerapkan nilai-nilai Sunda dalam kehidupan sehari-hari, dan yang paling utama ialah berdo’a untuk diberikan yang terbaik.
Wahai pemuda!
Mulai berkomitmen pada diri sendiri untuk mencapai sosok yang pantas menjadi pelaksana kemajuan lingkunganmu. Jaga komitmennya. Kemudian perhatikan sekitarmu sudah menjadi padang rumput yang hijau.  Saatnya pemuda beraksi!



Referensi :
Koran Kompas edisi Sabtu, 30 Oktober 2010
Pemuda dalam Perjuangan oleh Bryan Aga Murida (http://www.dudung.net/artikel-islami/pemuda-dalam-perjuangan.html)



0 comment:

Post a Comment

Berkomentar berarti berpendapat
Berpendapat berarti berapresiasi
Berapresiasi berarti menghargai